RW.07 Dijital Neiborhud

Aku bermimpi, naga yang telah bersembunyi dan bersemayam dalam diriku bangun dari tidurnya yang telah lama. Menggeliat dan mengeram. Tanpa kusadari, dari belakang punggungku keluar sebuah aura kemerahan yang memancarkan cahaya yang menyilaukan mata setiap orang yang mungkin melihatnya.

Aura itu terasa sangat panas di punggung ini, sangat panas, seperti api yang membakar daun kering. Menghisap seluruh energi yang tersisa di tubuh ini. Tubuhku yang lemah ini pun gontai dan akhirnya ambruk.

Di sela-sela mata yang terasa berat untuk dibuka, masih bisa kulihat, cahaya kemerahan seperti ketika matahari terbenam yang menyilaukan mata orang-orang yang ada di sekelilingku. Dengan tangan yang agak menutup silaunya cahaya itu, mereka memandang sesuatu yang ada di atasku. Aku bisa merasakan ketakutan dan kekhawatiran yang ada dalam diri mereka. Sampai akhirnya pandanganku pun menghitam. Yang membuatku heran, dalam hati aku tahu pasti bahwa yang mereka lihat itu adalah Bahamuth, naga yang selama ini bersemayam dalam diriku. Dan aku pun pingsan.

Ditulis oleh Hikmat Surya Permana
dalam Buku Harian setelah bermimpi.
Ujungberung, Jumat, 03 Agustus 2007, 00:33:04
Berbakat ‘ga sih mun urang jadi Novelis.